Sepatu Kulit Kaki Ayam, Karya Kreatif Penjaga Lestarinya Alam

Berbagai sepatu indah menghiasi etalase pameran kerajinan. Deretan sepatu berbahan kulit reptil (ular dan buaya) terpajang, terlihat begitu indah. Harga sepatu berbahan dasar kulit reptil, bernilai cukup tinggi. Namun, ada cerita kurang baik dibalik indahnya sepatu kulit.

Lahirnya Masalah dari Indahnya Sepatu Kulit

Tingginya permintaan akan kulit buaya dan ular, melahirkan masalah baru, yaitu perburuan secara ilegal. Hal ini perlahan, tetapi pasti akan mengancam habitat ular dan buaya. Indonesia menjadi negara eksportir kulit ular terbesar di dunia. Bersanding denhan berbagai negara lain di Asia Tenggara. Indonesia juga banyak mengirim reptil ke Jepang, Singapura, Korea Selatan, Ceko, Taiwan, Jerman, Hong Kong, Prancis, dan Uni Emirat Arab

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-November 2022 Indonesia mengekspor reptil ke puluhan negara dengan berat total 171,2 ton dan nilai ekspor USD 2,61 juta. Selama periode tersebut Amerika Serikat (AS) menjadi pembeli reptil terbesar dari Indonesia, dengan nilai transaksi mencapai USD 1,12 juta

Inovasi Kreatif dari Pemuda Asal Bandung

Melihat adanya ancaman pada habitat buaya dan ular. Seorang pemuda asal Bandung, bernama Nurman Farieka Ramdhany memiliki ide kreatif. 




Pada 2017 ia menghadirkan sepatu modern dan keren, berbahan dasar kulit kaki ayam pertama di dunia. Kemudian diberi nama brand, Hirka.

Hirka hadir sebagai brand sepatu dengan material kulit kaki kaki. Alternatif bahan material ramah lingkungan dan tahan lama.




Ada berbagai tantangan yang dihadapi, terkait persepsi masyarakat. Kulit kaki ayam lekat dengan persepsi makanan nikmat yang disajikan di atas meja makan. 

Kemudian menjadi bahan material sepatu yang modern. Sosok pemuda asal Bandung tetap gigih dalam berusaha.Perlu waktu satu tahun masa percobaan, hingga tampilan sepatu menyerupai sepatu berbahan kulit reptil.

Hirka Shoes akhirnya memproduksi sepatu dari kulit kaki ayam. Berawal dari 100 pasang sepatu yang dipamerkan pada ajang INACRAFT. Kemudian perlahan-lahan adanya permintaan pasar, hingga kemudian memproduksi 150 pasang setiap bulannya.

Makin tinggi permintaan pasar, merambah ke pasar dunia. Hirka Shoes sudah diekspor ke berbegai negara: Malaysia, Brasil, Prancis, Hongkong, dan Singapura.

Tantangan lain muncul dari persepsi, bahwa kaki ayam yang dianggap menjijikan oleh para perempuan. Kemudian tantangan dari sisi harga yang mahal, karena menggunakan material kulit kaki ayam.

Padahal ada proses dan waktu, sampai akhirnya kulit kaki ayam yang murah bisa diolah menjadi karya sepatu yang berkualitas.

Makin Dikenal di Kancah Internasional, Berkat Apresiasi Satu Indonesia Awards 

Berbagai persepsi dan saran dari pelanggan menjadi pertimbangan, sehingga Hirka Shoes bisa terus berkembang. Berbagai tantangan yang dihadapi, bisa dilewati dengan baik. Hingga akhirnya Hirka Shoes mendapatkan perhatian.

Pada 2019 seorang teman, Nurman Farieka merekomendasikan untuk daftar Satu Indonesia Awards (SIA). Kemudian terpilih sebagai penerima SIA 2019 kategori bidang kewirausahaan.

Setelah menerima apresiasi dari Astra, Hirka Shoes diliput oleh media internasional seperti: New York Post. Pada masa mendatang Hirka Shoes, terus mengomunikasikan nilai luxuxy, ekslusiticas, dan ekstotisme kepada pelanggan dengan membagun cerita.



Proses studi banding terus dilakukan, hasilnya ada produk seasonal  yang dikeluarkan. Selain itu seiring meningkatnya permintaan, ada tantangan belum bisanya produksi secara massal. Hal ini masih terus dicari formulasinya oleh Nurman Farieka.

Baginya dalam mengembangkan Hirka Shoes, ada proses seperti anak tangga. Ada di posisi saat ini, ada perjalanan panjang dalam menjalankan bisnis untuk dapat terus berkembang.

Komentar