Rangkaian Produk Terbaru Philips LED EyeComfort, Hadirkan Kenyamanan bagi Mata

Signify sebagai pemimpin dunia di bidang pencahayaan, terus berinovasi dan melanjutkan komitmen dalam menghadirkan lampu Philips LED yang nyaman di mata dan senantiasa menjaga kesehatan mata.



Bertepatan dengan World Sight Day (WSD) yang diselenggarakan setiap hari Kamis kedua bulan Oktober untuk membangun kesadaran dan memfokuskan perhatian global terhadap kebutaan dan penurunan fungsi penglihatan. Hal itu sejalan dengan tema WSD tahun ini “Vision First!”, Signify bersama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonedia (Perdami) untuk mendukung terciptanya SDM yang hebat.

Rami Hajjar, Country Lead Signify Indonesia menjelaskan bahwa di Indonesia 50% orang takut kehilangan penglihatan, berada di posisi kedua setelah rasa takut akan kehilangan ingatan saat menua. Signify bersama Perdami mendukung visi pemerintah untuk menciptakan SDM hebat dengan mata sehat. Melalui produk pencahayaan berkualitas, Philips LED EyeComfort yang nyaman di mata untuk mendukung kesehatan mata dalam jangka panjang dan mendukung dalam meraih impian.

Pada tahun lalu Signify menggunakan teknologi Interlaced Optics pada Philips MyCare LED yang terinspirasi dari biji bunga matahari, sehingga menyebarkan dan memantulkan cahaya yang nyaman di mata. Bahkan sejak tahun 2011, Signify sudah mengaja masyarakat beralih ke lampu LED untuk mendapatkan solusi pencahayaan yang lebih baik

Kemudian Burhan Noor Sahid, Head of Marketing Signify Indonesia menjelaskan teknologi perlampuan yang memenuhi beberapa kriteria sebagai produk lampu yang nyaman di mata (EyeComfort):



1 Flicker (Tidak terlihat kedip) sebuah produk lampu yang dapat mengeluarkan Flicker maka akan membuat mata nyaman. Untuk Philips LED EyeComfort ada di angka 1 yang termasuk kategori Flicker Free, sehingga masuk dalam kategori EyeComfort.

2 Strobocopic Effect, efek seolah-olah benda diam bergerak atau bendara bergerak seolah-olah diam (menghilangkan distorsi dalam persepsi gerak). Philips LED EyeComfort tidak menimbulkan efek Strobocopic yang dapat membuat mata lelah.

3. Glare (Silau), cahaya terang yang silau tak selalu baik bagi mata, karena membuat mata tidak nyaman lelah. Philips LED EyeComfort cahayannya tidak silau dan berada di bawah ambang batas glare yang diperbolehkan.

4. Photo Biohigical Safety (PBS) Blue Light Hazard (Keamanan Cahaya Biru), cahaya biru Philips LED EyeComfort berada di bawah ambang batas regulasi.

5. Color Quality, Color Rendering Index. (Kemampuam menampilkan warna yang dihasilkan dibandingkan referensi cahaya. Efek cahaya pada ruangan perlu dipastikan mendekati warna aslinya (dipengaruhi Color Rendering Index lampu), sehingga tidak terjadi perbedaan warna

6. Audibel Noise (Tidak ada suara yang dapat terdengar). Philips LED EyeComfort memenuhi standart intenasional dengan <24dBA dengan jarak 1 meter.

7. Dimmable, kemampuan untuk mengubah terang lampu

8. Tuneable, kemampuan mengubah temperatur warna dari warna putih ke kuning dan warna kuning ke putih

Signify melakukan penelitian tentang perilaku orang Indonesia terhadap pencahayaan: Sebanyak 68% orang lebih suka kehilangan pendengaran daripada penglihatan mereka, 34% mengakui bahwa pencahayaan di rumah tidak nyaman bagi mata. Sebanyak 90% tertarik untuk membeli bohlam yang dapat menghasilkan cahaya yang nyaman bagi mata.


Signify menghadirkan solusi teknologi pencahayaan kombinasi dengan alam dengan penambaham menambakan pattern bunga matahari pada Philips LED EyeComfort. Tenyata menghasilkan cahaya 40% lebih merata, mengurangi efek glare, dan mengurangi efek Strobocopic, serta tak adanya suara yang menggangu.



Pada tahun lalu Signify menghadirkan satu varian Philips LED dengan teknologi EyeComfort dan mendapatkan masukan untuk ekspansi. Pada tahun ini Signify menghadirkan teknologi EyeComfort yang diextend pada dua produk Philips MyCare LEDStick dan Philips LED Downlight Meson.





Dr. dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE dari Perdami menjelaskan pentingnya mata sebagai jendela dunia, karena 80% informasi berasal dari penglihatan untuk menyesuaikan diri dan menghindari bahaya. Masalah pada jika disadari, bisa dengan mudah diatasi dan penyebab kebutaan bisa dicegah.


Untuk di Indonesia permasalahan mata tingkat pravelensi kebutaan di Indonesia masih cukup tinggi: pada usia >50tahun 2,8% di DKI Jakarta dan Jawa Timur 4,5%. Terjadinya pergeseran gangguan penglihatan karena penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Saat ini sarana dan SDM kesehatan mata masih terbatas dan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mata. Mata kita seperti kamera, jika ada gangguan pada sisten lensa akan menyebabkan gangguan penglihatan.

Ada beberapa penyebab mata lelah (ashtenopia): membaca atau menggunakan komputer atau video dalam waktu lama, memaksa untuk melihat dalam penglihatan redup, dan paparan sinar yang sangat terang atau silau.

Kenyamanan penglihatan menjadi sangat penting dan kondisi cahaya yang nyaman: cahaya yang merata, terang secara optimal, tidak terdapat glare, kontras adekuat, warna yang terlihat dengan baik, dan tidak ada efek strobosvopic. Tips menjaga kesehatan mata dengan pencahayan yang baik untuk kegiatan sehari-hari, terutama saat membaca, hindari paparan UV-B, rokok, dan kemungkinan cedera saat kerja dengan pelindung mata.


Kesimpulan: Kenyamanan dalam penglihatan merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan mata. Pada tahun lalu, solusi pencahayaan berkualitas sudah dihadirkan Signify dengan teknologi Interlaces Optics pada bohlam Philips MyCare LED. Kini pada tahun ini diperluas pada rangkaian produk terbaru: Philips MyCare LEDStick dan Philips LED downlight Meson yang sudag bisa didapatkan di toko-toko tradisional, modern, dan penjualan online.

Komentar