Tiga Inovasi PT KCJ untuk Peningkatan Layanan bagi Pengguna Commuterline

Pelayanan Pengguna Commuterline
Inovasi menjadi salah satu hal yang selalu diupayakan oleh PT KCJ (KAI Commuterline Jabodetabek). Tak hanya berhenti berinovasi sekali, namun terus berkelanjutan demi memberikan pelayanan yang semakin baik pada pengguna.

Pemaparan Kinerja KCJ 2016
Pemamparan Kinerja PT KCJ Tahun 2016

Pada acara pemaparan kinerja selama tahun 2016 bertempat di Double Tree Hotel, Direktur Utama PT KCJ, M.N.Fadhila memaparkan apa yang sudah dilakukan pada tahun 2016 dan rencana di 2017. Terbagi menjadi tiga inovasi guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna:

1. Peningkatan Fasilitas Pelayanan

Peningkatan pelayanan yang sudah dilakukan PT KCJ dengan berbagai cara: dimulai dari menambah jumlah rangkaian kereta menjadi formasi sepuluh dan dua belas, perluasan hall stasiun, pemasangan guiding block, pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang, underpass stasiun. Pembamgunan underpass dilakukan di stasiun Tebet, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Pondok Ranji, dan Sudimara.

Sepanjang tahun 2006 sebanyak 280.588.767 pengguna layanan Commuterline. Peningkatan sebesar 8,9% dibandingkan tahun 2015. Seiring meningkatnya sarana dan prasana yang tersedia, jumlah gangguan perjalanan Commuterline menurun. Ditargetkan selama  2017 penumpang mencapai 292.340.798 dengan 12 juta peningkatan dalam satu tahun ke depan.

Pertumbuhan Penumpang KCJ 2016
Pertumbuhan Penumpang Selama 2016


Penambahan jumlah 18 rangkaian dengan formasi 12 kereta dan 29 rangkaian dengan formasi 10 kereta. Ke depannya papan informasi posisi kereta yang ada di stasiun, difungsikan untuk memberikan informasi saat terjadi gangguan pada perjalanan.

Dari sisi teknologi PT KCJ menyediakan layanan aplikasi KRL Access yang memberikan kemudahan bagi pengguna yang mengetahui jadwal, posisi kereta, dan biaya perjalanan. Aplikasi KRL Access mendaparkan sambutan positif dari pengguna.

PT KCJ berkerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta bersama mendukung integrasi antarmoda transportasi. Saat ini sudah terintegrasi di stasiun Manggarai, Stasiun Tebet, dan Stasiun Palmerah pengguna mendapatkan pilihan alternatif menggunakan bus Transjakarta.

Fasilitas bagi pengguna disabilitas turun diperhatikan PT KCJ, kehadiran guiding block di 35 stasiun membantu pengguna disabilitas.


Guiding Block di Stasiun
Guiding Block di Beberapa Stasiun

Selainnya itu tersedia bidang miring untuk penumpang dengan kursi roda dan peningkatan fasilitas akan terus dilakukan.

2. Pengembangan e-Ticketing

Ke depannya vending machine pengguna KMT (Kartu Multi Trip) dan THB (Tiket Harian Berjaminan) akan dibuat terpisah. Dengan target ketersediaan 400 vending machine dan gate yang tersedia untuk tap out di Stasiun Juanda ditambah dari menjadi 17 gate.

Dengan beredarnya uang emisi tahun 2016, penggunaan uang baru di vending mesin masih dalam proses pengkajian. Dari sesi pengenalan ukuran uang pada mesin membutuhkan waktu.

Selain itu juga akan tersedia fasilitas fare adjusment, pengguna THB tinggal membayar kekurangan pembayaran karena turun di stasiun yang berbeda dengan tujuan awal.

Inovasi E-Ticketing KCJ
Inovasi Layanan E-Ticketing

Kemudahan pengisian ulang KMT akan dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak perbankan dan minimarket. Sehingga pengguna KMT bisa melakukan pengisian saldo di luar area stasiun.

3. Penambahan Rute Baru Kereta

Penambahan rute Commuterline Angke-Rangkas Bitung yang menggantukan KA Lokal secara bertahap hingga April 2017, diawali dengan empat rangkaian. Untuk relasi Rangkas Bitung-Angke pada 04.50 dan 08.25, sedangkan relasi Angke-Rangkas Bitung pada 08.10 dan 15.10.

Subakir, Direktur Operasional juga menjelaskan akan adanya rute Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen untuk mengurangi kepadatan penumpang di Manggarai.


Komentar

  1. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat menggunakan commuter line, sudah sepatutnya ya KCJ terus upgrade layanannya.

    BalasHapus

Posting Komentar